Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Pesan mungkin

Halo pelangi masih adakah cinta disana? Sebab aku ingin terus mencintainya si cerdas yang gila akan mimpi dan ilmu pengetahuan Kamu orang yang membuatku tau dan sadar ternyata aku adalah gadis yang terlalu santai dan terlalu bermimpi Hujan jangan khawatir jika kamu ingin datang aku udah punya dia si pembawa payung Dan kalau bulan enggan menyapa dimalam yang suram jangan takut aku akan baik baik saja sebab sudah ada dia si pembawa lilin Kamu itu penuh dengan mimpi penuh dengan masa depan dan kamu selalu berusaha tanpa rasa takut Matamu selalu membara membuat tegang semuanya Dan aku? Aku selalu mengagumimu tapi mungkin aku terlalu naif untuk mengakuinya Tak ada keraguan dalam setiap langkah yang kamu ambil entah dorongan dari mana hingga kamu bisa berada dititik itu Sementara aku? Aku masih sama, sama bingungnya apa aku bisa berada disampingmu Aku yang suka mengeluh Aku yang tidak pandai banyak hal Aku yang suka bermalas malasan Aku yang suka menunda nunda Aku yang banyak...

Malamku tentu bukan malammu

Malam ini rinduku menggebu akan hembusan angin dikala itu.. Namun malamku kali ini cukup damai dengan alunan musik dari mp3 dan secangkir teh hangat ala kadarnya.. Suasana kali ini mengingatkan ku akan ambisi dan mimpi yang selalu ku jaga dalam benak yang selalu saja merengek ingin dipenuhi..  Lalu kamu hanya bisa berkutik dengan ego yang kamu punya Menganggap semua hal hanyalah kamu dan duniamu Bukan kita ataupun mereka Melainkan hanya kamu saja Aku..  Dan seribu ambisi ku.. Dan kamu.. Dengan seribu ketidak pedulian mu.. Atau kamu dengan seribu mimpi dan keegoisanmu

Malamku Dalam Resonansimu

Resonansi? Dalam hal itu mungkin kamu jagonya Tapi soal malam yang damai mungkin aku Malam? Ya malam ini aku tengah merenung akan mimpi yang enggan untuk menghampiri Atau bisa saja mimpi itu lelah menunggu aku yang tak kunjung berhasil dalam meraihnya.. Dan resonansi mu selalu mampu aku raih..  Kamu begitu tabu dan fana Lebih fana dari makanan digurun Tapi selalu aja tanpa lelah berdatangan Walau mungkin malam ku sudah berganti siang kau masih saja terus datang dan menunggu Resonansi ku Malam ku Atau malamku di resonansi mu.. Ndrb. 20 Agustus 2018, 23:15

DIALOG SEMESTA

Dalam hujan ku berdoa akan kuasanya pada semesta Semestanya berkata, bertanya Wahai kau yang tak berkuasa Apa yang kau inginkan? Aku yang tak berkuasa Aku yang kecil dan hina Apakah aku pantas menjawab? Diambang batas kesabaran dan keindahannya , semesta berkata dengan lirih.. Ingin kau jadikan apa aku ini? Dan aku, Bungkam ... Jakarta, 26 juli 2018

Tak Ada

Cess.. Ceesss.. Suara perapian yang terkena air berhasil mengusuik kesabaran ini, Masihkah aku harus menunggu! Berapa lama lagi? Jam itu lagi Hanya ia yang mampu menemani Sudah panas akan semakin panas Apa hati tidak mau berdamai? bergerak atau hanya menunggu Keduanya sama sama melelahkan Atau letih ketika harus menahan isakan itu, bahkan air pun tanpa ragu mengalir.. Apa masih lama Atau sebentar lagi Haruskan aku bertahan atau pergi meninggalkan? Tapi sesak jika harus dipaksakan Dan sakit jika meninggalkan Aku harus apa? Berharap? Masih kurangkah aku dalam berharap? Atau memang aku terlalu sering berharap hingga ia bosan ? Cepatlah.. Aku sudah tak tahan lagi Apa aku harus mengakhirinya.. Tapi.. Apa Ia mau menerimaku? Ini sudah cukup panas Aku tak mau lebih panas lagi Atau aku akan lenyap.. Sudahkan aku berada di jalan yang tepat Atau aku malah pergi semakin jauh darinya Aku sungguh sudah tak sanggup lagi. Tolong cepatlah! Atau aku akan menghilang .. 29 ma...

R E D U P

Temaram.. Selalu saja temaram Aku tak sendiri tapi Sepi.. Bersama seperti tiada Kenapa temaram lagi? Kapan cahaya itu benderang Selalu saja lentera dan lilin itu disudut ruang.. Kapan dia sanggup menyinari Atau sekedar saling menerangi dalam diam.. Sudah tak ada lagi keresahan hanya ada kesengsaraan Hati.. Yang masih saja salah dalam memilih.. Atau mereka yang memang tak sanggup untuk dipilih .. Walau hanya setitik cahaya tapi dia sangat berharga Bersama menemani sepi dan terbengkalai Lelah menulis lagi sebab yang ditulis hanya gemar melihat tanpa mau membaca apa lagi memahami.. 28 maret 2018